Kamis, 26 Juni 2025

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Baking & Pastry Arts: Indonesian Sweets 2

 Dalam rangka memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional Indonesia kepada generasi muda, kegiatan Baking & Pastry Arts diadakan dengan mengusung tema Indonesian Sweets 2. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktikal kepada mahasiswa dalam membuat beragam kue tradisional khas Nusantara yang memiliki cita rasa autentik serta nilai budaya yang tinggi.

Bertempat di lingkungan kampus yang mendukung kreativitas dan eksplorasi, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari jurusan kuliner, khususnya mereka yang fokus pada seni baking dan pastry. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya diajarkan teknik pembuatan kue, tetapi juga mengenal lebih dalam sejarah, filosofi, dan kekhasan bahan-bahan lokal yang digunakan.

Adapun jenis kue yang dibuat dalam sesi Indonesian Sweets 2 meliputi enam jenis jajanan tradisional yang sangat populer di berbagai daerah di Indonesia, yaitu Kue Cucur, Jongkong Surabaya, Bolu Kukus Pelangi, Wajik, Widaran, dan Putu Ayu. Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing kue:







1. Kue Cucur

Kue cucur merupakan jajanan pasar yang berasal dari Betawi dan dikenal luas di seluruh Nusantara. Kue ini memiliki bentuk bundar dengan bagian tengah yang tebal dan pinggirannya tipis serta renyah. Terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan air, kue cucur dimasak dengan cara digoreng. Tantangan dalam membuat kue ini terletak pada teknik penggorengannya agar menghasilkan tekstur yang sempurna.

2. Jongkong Surabaya

Jongkong adalah kue basah tradisional dari Jawa Timur, khususnya dikenal dari Surabaya. Kue ini terdiri dari tiga lapis, yaitu lapisan hijau dari pandan, lapisan putih dari santan, dan lapisan coklat dari gula merah cair. Teksturnya lembut dan kenyal, menjadikannya sajian manis yang digemari banyak orang. Jongkong biasanya disajikan dalam wadah kecil dari daun pisang, memberikan aroma khas yang menggugah selera.

3. Bolu Kukus Pelangi

Bolu kukus pelangi merupakan variasi dari bolu kukus tradisional dengan tampilan warna-warni menyerupai pelangi. Kue ini tidak hanya menarik secara visual tetapi juga lembut dan manis dalam rasa. Menggunakan teknik kukus yang tepat, bolu ini mampu mengembang sempurna tanpa retak di permukaan. Mahasiswa belajar menyeimbangkan pewarna makanan alami agar tampilan tetap estetik dan aman dikonsumsi.

4. Wajik

Wajik adalah kue tradisional berbahan dasar beras ketan yang dimasak bersama gula merah dan santan hingga menghasilkan tekstur lengket dan padat. Wajik umumnya disajikan dalam bentuk potongan segitiga atau belah ketupat. Kue ini memiliki makna filosofis dalam budaya Jawa, sering disajikan dalam acara syukuran sebagai simbol kebersamaan dan kelekatan.

5. Widaran

Widaran merupakan kue kering berbahan dasar tepung tapioka yang digoreng kering dan biasanya diberi balutan gula putih atau gula merah. Bentuknya kecil memanjang menyerupai jari. Teksturnya renyah dan memiliki rasa manis yang khas. Mahasiswa ditantang untuk menghasilkan ukuran dan bentuk yang konsisten serta kerenyahan yang maksimal.

6. Putu Ayu

Putu Ayu adalah kue kukus berwarna hijau dari pandan dengan bagian atas yang terdiri dari kelapa parut. Teksturnya lembut dan sedikit basah, sangat cocok dinikmati sebagai kudapan sore. Teknik penting dalam pembuatan putu ayu adalah bagaimana menjaga kelapa tetap segar dan tidak mudah basi, serta memastikan kue tidak overcooked agar teksturnya tetap lembut.

Kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada keterampilan teknis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mencintai dan melestarikan makanan khas Indonesia. Melalui praktek langsung, mahasiswa memahami betapa pentingnya menjaga warisan kuliner agar tetap hidup di tengah gempuran budaya asing.









Pada akhir kegiatan, para mahasiswa mempresentasikan hasil karyanya kepada dosen dan orang tua yang turut hadir. Momen ini menjadi ajang apresiasi atas usaha dan kreativitas mereka dalam menghadirkan kembali jajanan tradisional dalam bentuk yang menarik dan higienis.

Sebagai penutup, terdapat ungkapan yang menyentuh hati dari pihak kampus, yaitu "Salam hormat dari dosen, salam kangen dari ananda" — sebuah pesan penuh kehangatan yang mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan orang tua dalam proses pendidikan yang menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar