Kamis, 19 Juni 2025

Menyelami Dunia “Vegetarian Cuisine” dalam Kegiatan Culinary Arts Mahasiswa

 Kegiatan praktik Culinary Arts di Akademi Kuliner Monas Pasifik hari ini memasuki babak baru yang tak kalah menarik, yakni pengenalan dan eksplorasi menu Vegetarian Cuisine. Dalam sesi kali ini, para mahasiswa diajak untuk memahami filosofi, teknik pengolahan, dan cita rasa dari beragam hidangan vegetarian yang inovatif dan penuh warna.




Fokus Praktik: Inovasi Menu Vegetarian Modern

Berikut adalah daftar menu yang dipelajari dan dipraktikkan secara langsung oleh mahasiswa hari ini:

  1. Numb Hot Tofu
    Hidangan ini berasal dari tradisi kuliner Sichuan yang terkenal akan cita rasa pedas dan sensasi ‘kebas’ dari lada Sichuan. Mahasiswa belajar bagaimana menyeimbangkan tekstur tofu yang lembut dengan kuah yang kaya rasa serta rempah yang kompleks.

  2. Angel Hair and Tender Tofu Soup
    Menu ini menyatukan dua elemen penting: pasta tipis menyerupai helai rambut malaikat (angel hair) dan tofu yang sangat lembut. Dalam praktik ini, mahasiswa memahami pentingnya waktu masak yang presisi agar menghasilkan sup vegetarian yang ringan namun bernutrisi tinggi.

  3. Vegetarian Pizza
    Menu yang sangat familiar ini dibuat menggunakan topping sayuran segar, keju nabati, dan saus tomat homemade. Mahasiswa diajak berkreasi dalam penataan topping serta teknik memanggang adonan agar menghasilkan pinggiran pizza yang renyah dan bagian tengah yang lembut.

  4. Spicy Beancurd Skin Roll
    Menu ini menggunakan kulit tahu (beancurd skin) yang digulung dengan isian sayuran, kemudian dikukus atau digoreng sesuai pilihan. Rasa pedas menjadi karakter khas dari sajian ini. Mahasiswa mempelajari cara menggulung bahan dengan rapi serta mengolah saus cocolan yang cocok sebagai pendamping.

Menumbuhkan Kesadaran Gizi dan Kreativitas

Sesi ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa mengenai pentingnya pilihan makanan berbasis nabati, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari perspektif keberlanjutan pangan (sustainable cooking). Mahasiswa ditantang untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya sehat, tetapi juga menarik secara visual dan kaya rasa, meskipun tanpa menggunakan produk hewani.

Pelatihan ini juga menekankan pada kreativitas dalam mengolah bahan-bahan sederhana seperti tahu, tempe, jamur, dan sayuran segar menjadi hidangan istimewa. Tak hanya belajar resep, mahasiswa juga memahami prinsip food styling dan plating agar hasil masakan mereka layak disajikan di restoran vegetarian profesional.







Sesi "Vegetarian Cuisine" membuktikan bahwa dunia kuliner berbasis nabati mampu menghadirkan hidangan yang lezat, bergizi, dan modern. Dengan pendekatan praktis dan menyenangkan, mahasiswa dibentuk menjadi koki masa depan yang siap menjawab tantangan industri kuliner global yang makin peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan.

Selasa, 17 Juni 2025

Ragam Cita Rasa Tradisional Lewat Sesi “Indonesia Sweets” di Akademi Kuliner Monas Pasifik

 Kegiatan praktik Baking & Pastry Arts di Akademi Kuliner Monas Pasifik terus bergulir dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Pada hari ketiga ini, tema yang diangkat adalah “Indonesia Sweets”, sebuah sesi yang difokuskan pada pengenalan serta praktik langsung pembuatan berbagai kudapan khas Nusantara. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak menyelami kekayaan kuliner Indonesia yang sarat makna budaya dan cita rasa otentik.










Silabus: Kudapan Tradisional yang Penuh Warna

Adapun lima jenis makanan yang dipraktikkan mahasiswa hari ini adalah:

  1. Dadar Gulung
    Kue yang satu ini dikenal luas sebagai jajanan pasar yang mudah ditemukan di berbagai daerah. Mahasiswa mempelajari teknik membuat kulit dadar yang tipis dan lentur, serta isian kelapa parut dengan gula merah yang wangi dan legit.

  2. Pempek Palembang
    Walau lebih dikenal sebagai makanan asin, pempek menjadi bagian penting dalam pelatihan karena mengajarkan mahasiswa teknik membuat adonan berbasis ikan serta pembuatan kuah cuko yang memiliki keseimbangan rasa asam, manis, dan pedas. Keberadaan pempek dalam silabus ini menunjukkan bahwa “Indonesia Sweets” juga mengakomodasi cita rasa gurih sebagai pelengkap.

  3. Klepon
    Mahasiswa mempraktikkan pembuatan klepon dari proses pencampuran tepung ketan, pembentukan bulatan dengan isian gula merah cair, hingga proses merebus dan membalut dengan kelapa parut. Teknik pengolahan yang tepat diperlukan agar gula dalam klepon tetap cair saat disajikan.

  4. Putri Mandi
    Salah satu jajanan tradisional berbahan dasar ketan yang disiram dengan kuah santan manis. Mahasiswa diajarkan menyelaraskan warna, tekstur, dan rasa dalam satu sajian yang lembut serta menggugah selera.

  5. Panada
    Kue goreng khas Manado ini mirip pastel, tetapi memiliki ciri khas pada isiannya yang berupa tumisan ikan cakalang berbumbu. Praktik membuat panada melatih keterampilan mahasiswa dalam membentuk adonan dan menyeimbangkan isian gurih yang kaya rempah.

Misi Pelestarian Budaya Lewat Pembelajaran Kuliner

Sesi Indonesia Sweets bukan hanya praktik memasak semata, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian kuliner Nusantara. Dosen pembimbing menjelaskan sejarah singkat dan filosofi dari setiap hidangan sebelum praktik dimulai, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami teknik tetapi juga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Melalui pembelajaran ini, mahasiswa dibimbing untuk mengenal berbagai bahan lokal yang mudah diperoleh di pasar tradisional, seperti kelapa, gula merah, tepung ketan, dan daun pandan. Keterampilan menggunakan bahan-bahan sederhana untuk menciptakan produk berkualitas menjadi bekal penting dalam dunia industri pastry berbasis lokal.

Membangun Rasa Bangga dan Identitas Kuliner

Mahasiswa juga diajak berdiskusi mengenai potensi bisnis dari jajanan tradisional ini, terutama dalam era modern yang menuntut inovasi berbasis budaya. Mereka diharapkan mampu mengembangkan resep dan tampilan produk agar sesuai dengan selera pasar masa kini tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.

Antusiasme dan semangat belajar tampak jelas dalam setiap sesi. Banyak mahasiswa yang merasa bangga bisa mengenal lebih dekat makanan khas dari daerah lain, seperti pempek dan panada, yang mungkin sebelumnya hanya mereka ketahui secara umum.









Sesi “Indonesia Sweets” menjadi bagian penting dalam pembelajaran kuliner berbasis lokal di Akademi Kuliner Monas Pasifik. Dengan memadukan praktik langsung, pengenalan budaya, dan kreativitas penyajian, mahasiswa dibentuk untuk menjadi pelaku kuliner yang cakap, adaptif, dan mencintai warisan kuliner bangsanya.

Program ini membuktikan bahwa kuliner bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang cerita, identitas, dan masa depan.

Minggu, 15 Juni 2025

Praktik Baking & Pastry Arts : kroket, bola telo ungu, kue lumpur labu, dan kue karamel

 Hari ini, para mahasiswa kembali mengikuti sesi praktik intensif yang berfokus pada penguasaan basic knowledge dalam pembuatan berbagai jenis kue dan jajanan berbahan dasar lokal. Aktivitas ini menjadi bagian penting dari kurikulum pembelajaran, di mana mahasiswa tidak hanya memahami teori tetapi juga langsung mempraktikkannya di dapur profesional kampus.








Materi Hari Ini: Jajanan Populer Bernilai Edukatif

Kegiatan praktik kali ini mencakup pembuatan kroket, bola telo ungu, kue lumpur labu, dan kue karamel. Masing-masing menu dipilih secara khusus oleh pengajar untuk memperkaya wawasan dan keterampilan dasar mahasiswa dalam mengolah bahan lokal menjadi produk pastry bernilai jual.

  1. Kroket
    Kroket adalah camilan klasik yang sangat populer di berbagai lapisan masyarakat. Dalam praktik ini, mahasiswa belajar teknik dasar membuat ragout (isi kroket) yang lembut, balutan tepung panir yang renyah, serta teknik menggoreng agar hasil akhir tetap kering dan tidak menyerap minyak secara berlebihan.

  2. Bola Telo Ungu
    Menggunakan ubi ungu sebagai bahan dasar, bola telo ungu memperkenalkan mahasiswa pada pengolahan pangan berbasis karbohidrat lokal. Selain mengajarkan teknik pembuatan adonan dan pengisian, dosen juga menekankan pentingnya estetika dalam penampilan produk akhir.

  3. Kue Lumpur Labu
    Kue ini menjadi media bagi mahasiswa untuk memahami teknik pemanggangan dan tekstur adonan yang lembut. Labu kuning sebagai bahan utama juga memperkenalkan aspek pemanfaatan bahan sehat dan bernilai gizi tinggi dalam produk pastry.

  4. Kue Karamel
    Dikenal juga sebagai kue sarang semut, pembuatan kue karamel membutuhkan ketelitian tinggi. Mahasiswa dilatih mengatur suhu dan waktu memanggang yang presisi agar menghasilkan pori-pori yang khas pada kue.

Pembelajaran yang Membumi dan Kontekstual

Kegiatan praktik hari ini mengedepankan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, di mana bahan-bahan seperti ubi ungu dan labu digunakan sebagai alternatif dari bahan impor. Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman teknis, tetapi juga membangun kesadaran mahasiswa akan potensi kekayaan pangan lokal yang melimpah.

Dosen-dosen di Akademi Kuliner Monas Pasifik juga selalu menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama tim, dan tanggung jawab dalam setiap praktik. Mahasiswa diajak untuk menjaga kebersihan dapur, mengikuti prosedur keselamatan kerja, serta memperhatikan detail dalam setiap proses produksi.








Praktik Baking & Pastry Arts hari kedua di Akademi Kuliner Monas Pasifik kembali menegaskan komitmen kampus dalam memberikan pendidikan kuliner berbasis praktik dan budaya lokal. Mahasiswa tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga memahami filosofi, teknik, serta nilai-nilai kerja yang akan mereka bawa ke dunia profesional nantinya.

Dengan paduan antara teori, praktik langsung, dan pendekatan humanis, Akademi Kuliner Monas Pasifik membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan yang siap mencetak tenaga ahli kuliner yang kompeten, kreatif, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

Jumat, 13 Juni 2025

Praktek Baking & Pastry Arts : Winko, Pukis, Kembang Goyang, dan Seprong

 Praktek Baking & Pastry Arts di Kampus Akademi Kuliner Monas Pasifik: Pengalaman Belajar yang Menggugah Selera

Dunia kuliner terus berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan dan seni penyajiannya. Di tengah tren ini, Akademi Kuliner Monas Pasifik menjadi salah satu institusi pendidikan yang aktif memberikan pembelajaran terstruktur dan mendalam kepada para mahasiswanya, khususnya melalui program Baking & Pastry Arts.





Pada kegiatan praktik hari ini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga langsung mempraktikkan berbagai teknik dasar dalam membuat jajanan tradisional khas Indonesia. Dalam suasana yang penuh semangat dan kreativitas, mahasiswa memulai pelajaran dengan mengikuti Silabus Basic Knowledge yang telah dirancang secara sistematis oleh para dosen profesional.

Silabus Praktik: Kombinasi Ilmu Dasar dan Kekayaan Kuliner Nusantara

Silabus pada kegiatan kali ini meliputi pelatihan membuat berbagai jenis jajanan tradisional, yakni Winko, Pukis, Kembang Goyang, dan Seprong. Keempat jenis kudapan ini dipilih karena tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tetapi juga menuntut ketelitian dan keterampilan dalam teknik pembuatannya.

  1. Winko – Sebagai salah satu jajanan yang kini mulai langka, pembuatan winko menuntut ketepatan dalam mengatur suhu dan adonan agar menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang khas. Mahasiswa belajar bagaimana menjaga kualitas bahan dan mengatur waktu pemanggangan dengan optimal.

  2. Pukis – Kue pukis yang populer di berbagai daerah menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar teknik memanggang menggunakan cetakan khusus. Proses pengadonan, fermentasi, hingga pengaturan tingkat kematangan menjadi fokus penting dalam praktik ini.

  3. Kembang Goyang – Jajanan renyah berbentuk bunga ini menantang ketangkasan mahasiswa dalam menggunakan cetakan logam khusus. Di sinilah mahasiswa dituntut untuk teliti dalam mengontrol suhu minyak agar menghasilkan kembang goyang yang renyah dan tidak berminyak.

  4. Seprong – Makanan ringan berbentuk silinder ini memberikan pelajaran tentang proses pencetakan dan penggulungan adonan panas. Dalam praktiknya, mahasiswa belajar kecepatan dan presisi karena adonan harus segera dibentuk sebelum mengeras.

Metode Pengajaran yang Interaktif

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pencapaian hasil akhir produk makanan, tetapi juga menekankan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Dosen tidak hanya memberi instruksi, tetapi juga memberikan ruang diskusi dan tanya jawab secara langsung di dapur praktik. Hal ini memberikan pengalaman belajar yang sangat bermakna bagi mahasiswa, karena mereka langsung merasakan dinamika dapur profesional.







Program Baking & Pastry Arts di Akademi Kuliner Monas Pasifik berhasil memadukan antara keahlian teknis, pelestarian budaya lokal, dan pengembangan karakter mahasiswa. Melalui praktik seperti pembuatan winko, pukis, kembang goyang, dan seprong, mahasiswa tidak hanya belajar membuat kue, tetapi juga belajar tentang ketekunan, kreativitas, serta nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi fondasi kuliner Indonesia.




Dukungan dosen dan antusiasme mahasiswa menjadikan kegiatan ini sebagai bagian penting dari proses pendidikan yang komprehensif dan membumi. Akademi Kuliner Monas Pasifik menunjukkan bahwa dunia kuliner bukan sekadar tentang rasa, melainkan juga tentang dedikasi, seni, dan kebudayaan.