Di balik lemari kaca restoran mewah, etalase toko kue, dan panggung kompetisi kuliner, terdapat dunia seni kuliner yang memukau—baking pastry arts. Namun, bukan hanya soal rasa, dunia pastry juga menyentuh ranah seni visual yang rumit dan memerlukan presisi tinggi. Salah satu bentuk ekspresi tertinggi dalam seni pastry adalah media show pieces—karya artistik besar yang dibuat dari bahan makanan seperti cokelat, gula, pastillage, dan adonan.
Apa Itu Media Show Pieces?
Media show pieces dalam konteks pastry merupakan karya seni skala besar yang diciptakan untuk tujuan pertunjukan, pameran, atau kompetisi. Tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi, karya ini menonjolkan keahlian teknis, kreativitas desain, serta penguasaan terhadap bahan-bahan yang digunakan. Seorang pastry chef yang membuat showpiece bukan hanya seorang juru masak, melainkan juga seorang seniman dan insinyur sekaligus.
Biasanya, media yang digunakan dalam showpiece meliputi cokelat, gula tarik (pulled sugar), gula tiup (blown sugar), isomalt, pastillage (campuran gula bubuk dan gelatin), marzipan, hingga nougatine. Setiap media memiliki karakteristik tersendiri dan membutuhkan teknik berbeda dalam pengolahannya.
Membuat media show piece bukan tanpa tantangan. Salah satu kesulitan utama adalah ketelitian dan ketahanan mental. Pekerjaan ini memakan waktu lama, sering kali lebih dari 30 jam dalam kondisi berdiri terus-menerus. Selain itu, media seperti gula sangat sensitif terhadap kelembapan udara dan suhu ruangan.
Kerap terjadi kegagalan: struktur yang ambruk, gula yang lengket, atau bagian pecah saat perakitan. Namun dari situlah siswa belajar tentang ketekunan, perencanaan yang matang, dan pentingnya kerja tim. Beberapa guru bahkan menyebut pengalaman membuat showpiece sebagai “baptisan api” bagi calon pastry chef profesional.
Praktik baking pastry arts khususnya dalam pembuatan media show pieces adalah pertemuan antara teknik kuliner dan seni rupa. Ia menuntut ketekunan, kreativitas, dan kemauan untuk terus belajar. Di balik keindahan sepotong karya gula atau cokelat berdiri para seniman dapur yang menjadikan dapur sebagai panggung seni mereka. Dan seperti karya seni lainnya, setiap showpiece adalah cerita—tentang proses, perjuangan, dan kebanggaan.
Mahasiswa yang kreatif, mengikuti segala kemajuan teknologi sehingga dapat membuat media showpieces dengan bagus dan sangat teliti. kerja keras serta kekompokan team yang hebat dalam membuat keunikan di dunia kuliner.
BalasHapuscukup terinsipirasi dengan menciptakan hidangan yang begitu kreatif dan inovatif
Nama: Steffi Natania Suwandi
Asal Sekolah : Smk Cor Jesu Malang
Keren sekali mahakarya dari para Mahasiswa Akademi Kuliner Monas Pasifik,ternyata dunia kuliner bukan tentang rasa ya,dunia kuliner juga mengajari banyak hal ke kita tentang penyajian dan nilai estetika dari sebuah makanan atau hidangan
BalasHapusNama:Bima Muhammad Effendi
Asal sekolah:SMA swasta QUEEN
Kampus yg sangat unggul, di sini bukan hanya diajari bagaimana membuat cake/bread yg baik dan benar, tapi juga diajari menjadi mahasiswa/i yg aktif dan terampil, sehingga dapat terus berkreasi.
BalasHapusNama: intan insnai
Asal sekolah: SMKN 2 Tuban
Seruuuu banggeettt, eiiittsss terlalu template ga sih kalo komen di awali"serruuu banget"terus
BalasHapusJadi saya akan memberi pendapat singkat soal metode belajar di monas Pasifik yang 80 % nya adalah praktek dan membuat kami jadi terbiasa dengan dunia kerja nanti