Selasa, 17 Juni 2025

Ragam Cita Rasa Tradisional Lewat Sesi “Indonesia Sweets” di Akademi Kuliner Monas Pasifik

 Kegiatan praktik Baking & Pastry Arts di Akademi Kuliner Monas Pasifik terus bergulir dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Pada hari ketiga ini, tema yang diangkat adalah “Indonesia Sweets”, sebuah sesi yang difokuskan pada pengenalan serta praktik langsung pembuatan berbagai kudapan khas Nusantara. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak menyelami kekayaan kuliner Indonesia yang sarat makna budaya dan cita rasa otentik.










Silabus: Kudapan Tradisional yang Penuh Warna

Adapun lima jenis makanan yang dipraktikkan mahasiswa hari ini adalah:

  1. Dadar Gulung
    Kue yang satu ini dikenal luas sebagai jajanan pasar yang mudah ditemukan di berbagai daerah. Mahasiswa mempelajari teknik membuat kulit dadar yang tipis dan lentur, serta isian kelapa parut dengan gula merah yang wangi dan legit.

  2. Pempek Palembang
    Walau lebih dikenal sebagai makanan asin, pempek menjadi bagian penting dalam pelatihan karena mengajarkan mahasiswa teknik membuat adonan berbasis ikan serta pembuatan kuah cuko yang memiliki keseimbangan rasa asam, manis, dan pedas. Keberadaan pempek dalam silabus ini menunjukkan bahwa “Indonesia Sweets” juga mengakomodasi cita rasa gurih sebagai pelengkap.

  3. Klepon
    Mahasiswa mempraktikkan pembuatan klepon dari proses pencampuran tepung ketan, pembentukan bulatan dengan isian gula merah cair, hingga proses merebus dan membalut dengan kelapa parut. Teknik pengolahan yang tepat diperlukan agar gula dalam klepon tetap cair saat disajikan.

  4. Putri Mandi
    Salah satu jajanan tradisional berbahan dasar ketan yang disiram dengan kuah santan manis. Mahasiswa diajarkan menyelaraskan warna, tekstur, dan rasa dalam satu sajian yang lembut serta menggugah selera.

  5. Panada
    Kue goreng khas Manado ini mirip pastel, tetapi memiliki ciri khas pada isiannya yang berupa tumisan ikan cakalang berbumbu. Praktik membuat panada melatih keterampilan mahasiswa dalam membentuk adonan dan menyeimbangkan isian gurih yang kaya rempah.

Misi Pelestarian Budaya Lewat Pembelajaran Kuliner

Sesi Indonesia Sweets bukan hanya praktik memasak semata, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian kuliner Nusantara. Dosen pembimbing menjelaskan sejarah singkat dan filosofi dari setiap hidangan sebelum praktik dimulai, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami teknik tetapi juga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Melalui pembelajaran ini, mahasiswa dibimbing untuk mengenal berbagai bahan lokal yang mudah diperoleh di pasar tradisional, seperti kelapa, gula merah, tepung ketan, dan daun pandan. Keterampilan menggunakan bahan-bahan sederhana untuk menciptakan produk berkualitas menjadi bekal penting dalam dunia industri pastry berbasis lokal.

Membangun Rasa Bangga dan Identitas Kuliner

Mahasiswa juga diajak berdiskusi mengenai potensi bisnis dari jajanan tradisional ini, terutama dalam era modern yang menuntut inovasi berbasis budaya. Mereka diharapkan mampu mengembangkan resep dan tampilan produk agar sesuai dengan selera pasar masa kini tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.

Antusiasme dan semangat belajar tampak jelas dalam setiap sesi. Banyak mahasiswa yang merasa bangga bisa mengenal lebih dekat makanan khas dari daerah lain, seperti pempek dan panada, yang mungkin sebelumnya hanya mereka ketahui secara umum.









Sesi “Indonesia Sweets” menjadi bagian penting dalam pembelajaran kuliner berbasis lokal di Akademi Kuliner Monas Pasifik. Dengan memadukan praktik langsung, pengenalan budaya, dan kreativitas penyajian, mahasiswa dibentuk untuk menjadi pelaku kuliner yang cakap, adaptif, dan mencintai warisan kuliner bangsanya.

Program ini membuktikan bahwa kuliner bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang cerita, identitas, dan masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar