Selasa, 01 Juli 2025

Revitalisasi Jajanan Tradisional: Semangat Pelestarian Melalui Kegiatan Baking & Pastry Arts

 Dalam upaya membangkitkan kembali kecintaan terhadap kuliner khas Nusantara, kegiatan Baking & Pastry Arts kembali diselenggarakan dengan mengusung tema Indonesian Sweets 2. Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk pengenalan dan praktik langsung terhadap berbagai olahan jajanan tradisional Indonesia yang semakin jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Melibatkan para peserta didik dari program kuliner, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai pembelajaran teknis, tetapi juga sebagai sarana edukatif dalam menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa. Berikut adalah daftar kudapan yang berhasil ditampilkan dalam kegiatan tersebut beserta ulasan singkatnya:







1. Combro, Misro, dan Pisro

Tiga jenis kudapan berbahan dasar singkong ini berasal dari wilayah Jawa Barat. Combro adalah singkatan dari "oncom di jero" yang berarti oncom di dalam, karena isinya berupa tumisan oncom pedas. Misro memiliki isian gula merah, sehingga menghasilkan rasa manis. Sementara Pisro, meski belum sepopuler dua saudaranya, diyakini sebagai variasi lokal dengan ciri khas tertentu, misalnya isian ikan atau rasa pedas manis. Ketiganya menunjukkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan sederhana menjadi camilan lezat.

2. Kue Karamel Proll

Kue ini dikenal dengan teksturnya yang lembut, berpori, dan manis legit. Bahan dasarnya antara lain adalah telur, gula, dan margarin. Aroma karamel yang khas berasal dari proses pemanasan gula hingga meleleh. Kue ini sering disebut sebagai bentuk adaptasi kue barat dengan sentuhan cita rasa lokal.

3. Tape

Tape merupakan hasil fermentasi dari singkong atau ketan yang menghasilkan rasa manis dengan sedikit sensasi alkohol alami. Makanan ini tidak hanya populer sebagai camilan, tetapi juga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue-kue tradisional lainnya. Proses fermentasi yang tepat menentukan kualitas tape yang dihasilkan.

4. Bubur Madura

Hidangan ini merupakan perpaduan beberapa jenis bubur manis seperti bubur sumsum, ketan hitam, mutiara, dan candil yang disajikan dengan kuah santan dan gula merah cair. Bubur Madura menggambarkan kekayaan rasa dan tekstur dalam satu mangkuk, serta menjadi bukti kekayaan kuliner dari Pulau Madura.

5. Cantik Manis

Kue ini memiliki tampilan warna-warni yang cantik dan tekstur kenyal dari bahan dasar sagu mutiara. Disusun berlapis dan biasanya disajikan dalam potongan kecil, kue cantik manis sangat digemari karena tampilannya yang menarik dan rasanya yang lembut.

6. Sosis Solo

Meski namanya sosis, makanan ini sejatinya adalah dadar gulung yang berisi tumisan daging ayam atau sapi berbumbu. Berasal dari Solo, sosis ini mencerminkan akulturasi kuliner antara pengaruh Eropa dan Jawa. Disajikan dalam ukuran mungil dan sering dijadikan hidangan pembuka dalam acara resmi.

7. Jatah Manten

Jajanan ini kerap dijumpai dalam acara pernikahan adat Jawa. Biasanya terdiri dari nasi gurih dan lauk-pauk yang dikemas dalam wadah khusus. Dalam konteks kegiatan ini, kemungkinan nama tersebut digunakan untuk menyimbolkan jenis hidangan yang biasa dihidangkan dalam tradisi mantenan atau perkawinan, sebagai bentuk penghormatan pada budaya leluhur.

8. Gethuk Lindri

Gethuk lindri adalah olahan singkong yang dihaluskan dan dicampur dengan gula serta pewarna makanan alami. Adonan kemudian dibentuk memanjang dan dipotong-potong. Rasanya manis dan teksturnya lembut. Biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut. Kudapan ini populer di daerah Jawa Tengah dan sering dijajakan oleh pedagang keliling.









Kegiatan Baking & Pastry Arts ini merupakan salah satu bentuk nyata dari pembelajaran yang terintegrasi antara keterampilan praktis dan pelestarian budaya. Melalui proses pembuatan dan pengenalan terhadap jajanan tradisional, siswa diharapkan tidak hanya menjadi ahli kuliner yang andal, tetapi juga agen pelestari warisan kuliner bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar