Senin, 27 Oktober 2025

Belajar Membuat Lean Bread Product: Kreativitas Mahasiswa Monas Pasifik Mengolah Adonan Sempurna

 Di dapur praktik Akademi Kuliner Monas Pasifik, aroma roti baru saja keluar dari oven langsung menyapa setiap sudut ruangan. Hari itu, para mahasiswa program studi Baking & Pastry Arts sedang menjalani sesi pembelajaran bertema “Lean Bread Product”, sebuah materi dasar yang mengajarkan pentingnya keseimbangan antara teknik, fermentasi, dan rasa dalam membuat aneka roti bertekstur ringan.




Dalam sesi ini, mahasiswa berfokus pada empat jenis produk roti: Italian Pizza, Banana Pizza, Whole Wheat Bread, dan Dinner Roll. Keempat produk tersebut merupakan bagian dari syllabus yang dirancang untuk membangun pemahaman mendalam tentang adonan lean bread—adonan yang rendah lemak dan gula namun kaya rasa dan aroma alami dari fermentasi ragi.

1. Italian Pizza: Adonan Tipis dengan Sentuhan Klasik

Kegiatan dimulai dengan pembuatan Italian Pizza, roti khas Italia yang terkenal dengan teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam. Mahasiswa menyiapkan bahan sederhana seperti tepung protein tinggi, air, ragi, dan garam. Mereka belajar menguleni hingga adonan kalis elastis sebelum difermentasi perlahan.

Setiap kelompok berkreasi dengan topping berbeda—ada yang memilih kombinasi tomato sauce klasik, ada pula yang menambahkan mushroom dan mozzarella. Melalui praktik ini, mahasiswa tidak hanya melatih teknik adonan tipis tetapi juga memahami keseimbangan antara saus, topping, dan dasar roti yang matang sempurna.

2. Banana Pizza: Inovasi Rasa dalam Dunia Bakery

Setelah membuat pizza klasik, suasana dapur berubah lebih manis. Para mahasiswa melanjutkan dengan membuat Banana Pizza, versi kreatif dari pizza yang memadukan cita rasa buah dengan tekstur roti tipis. Pisang matang menjadi topping utama, dipadukan dengan taburan cokelat dan keju parut yang meleleh saat dipanggang.

Dosen pembimbing menjelaskan bahwa Banana Pizza adalah contoh bagaimana seorang pastry chef bisa berinovasi dengan bahan lokal tanpa meninggalkan teknik dasar yang benar. “Kreativitas adalah ruh dalam dunia kuliner,” ujar beliau sambil mendampingi mahasiswa menata hasil kreasinya dengan sentuhan estetik sebelum disajikan.

3. Whole Wheat Bread: Belajar Menjaga Tekstur dan Nutrisi

Selanjutnya, mahasiswa beralih ke pembuatan Whole Wheat Bread. Dalam tahap ini, mereka belajar tentang perbandingan tepung gandum utuh dan tepung protein tinggi, serta bagaimana kadar air yang lebih tinggi memengaruhi struktur gluten. Proses pengulenan dilakukan lebih lama untuk mencapai kekenyalan yang ideal.

Mahasiswa juga diajarkan teknik proofing ganda agar adonan mengembang sempurna tanpa kehilangan kelembutan. Proses ini menuntut kesabaran dan ketelitian—dua hal yang menjadi kunci dalam dunia baking professional. Hasil akhirnya adalah roti gandum dengan aroma panggang alami, bertekstur padat namun lembut, dan bernutrisi tinggi.

4. Dinner Roll: Sederhana tapi Berkelas

Kegiatan praktik ditutup dengan pembuatan Dinner Roll, roti kecil yang lembut dan biasanya disajikan sebagai pendamping hidangan utama. Meski tampak sederhana, roti ini menuntut teknik presisi, mulai dari penimbangan adonan, pembulatan, hingga pengaturan suhu oven.

Mahasiswa belajar menjaga keseragaman bentuk dan ukuran, serta menguasai teknik egg wash agar permukaan roti mengilap cantik setelah dipanggang. Saat roti matang sempurna, aroma gurih yang menggoda langsung memenuhi ruangan, disambut senyum puas para peserta praktik.






Pembelajaran yang Mengasah Ketelitian dan Cita Rasa

Melalui kegiatan Lean Bread Product ini, mahasiswa tidak hanya berlatih membuat roti dari resep, tetapi juga memahami filosofi di balik setiap langkah. Mereka belajar bahwa baking bukan sekadar mencampur bahan, melainkan perpaduan ilmu, seni, dan intuisi.

Setiap adonan yang diuleni menjadi media untuk melatih kesabaran, ketelitian, dan kreativitas—tiga kemampuan penting yang dibutuhkan calon profesional kuliner. Dosen juga menekankan pentingnya kebersihan kerja, pengelolaan waktu, dan kolaborasi antar tim selama praktik berlangsung.




Sebuah Pengalaman yang Menghangatkan

Kegiatan ditutup dengan sesi evaluasi rasa dan tekstur. Mahasiswa mencicipi hasil karya mereka sendiri, saling memberi masukan, dan mendiskusikan bagaimana setiap produk bisa disempurnakan. Dalam suasana hangat, terdengar tawa ringan dan semangat belajar yang tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar