Kegiatan Baking & Pastry Arts di Akademi Kuliner Monas Pasifik kembali menghadirkan pengalaman seru bagi para mahasiswa. Kali ini, tema pembelajaran adalah “Lean Bread”, yang berfokus pada pembuatan roti tanpa kandungan lemak tinggi. Berbeda dengan jenis roti manis atau roti enriched, lean bread menonjolkan rasa alami dari tepung, ragi, dan air dengan tekstur yang ringan namun tetap renyah di luar.
Dalam sesi ini, mahasiswa diajak untuk memahami prinsip dasar fermentasi dan pengembangan gluten yang optimal. Dosen pengampu menjelaskan bahwa keberhasilan lean bread terletak pada keseimbangan antara kelembapan adonan dan durasi fermentasi. Melalui praktik langsung, mahasiswa belajar menciptakan empat produk utama: Martabak Pizza, Lavoche, Gressini Stick, dan Bread Loaf.
Martabak Pizza: Inovasi Kuliner Nusantara Bertemu Barat
Praktikum dimulai dengan pembuatan Martabak Pizza, perpaduan unik antara cita rasa lokal dan teknik roti modern. Mahasiswa menggunakan adonan dasar lean bread untuk menciptakan tekstur ringan seperti roti pizza klasik, namun dengan sentuhan rasa gurih khas martabak.
Adonan dipanggang hingga berwarna keemasan, lalu diberi topping seperti daging cincang, keju, dan saus tomat homemade. Proses ini melatih mahasiswa agar mampu berinovasi tanpa meninggalkan prinsip dasar pembuatan roti. Dosen menekankan pentingnya balance of texture, di mana bagian bawah roti harus garing sementara bagian dalam tetap lembut.
Lavoche: Seni Membuat Roti Tipis ala Eropa
Selanjutnya, mahasiswa mempelajari pembuatan Lavoche, roti pipih khas Prancis yang dikenal karena kerenyahannya. Produk ini menjadi latihan penting untuk memahami adonan rendah kelembapan dan teknik memanggang berlapis.
Mahasiswa menggulung adonan hingga tipis, kemudian memanggangnya dengan suhu tinggi agar menghasilkan tekstur renyah seperti kerupuk roti. Hasil akhirnya ringan, gurih, dan cocok disajikan bersama keju atau sup. Dosen menjelaskan bahwa lavoche merupakan representasi kesederhanaan dalam seni membuat roti: minim bahan, namun kaya rasa dan teknik.
Gressini Stick: Camilan Renyah dari Italia
Produk ketiga adalah Gressini Stick, roti berbentuk batang panjang yang berasal dari Italia Utara. Mahasiswa mempelajari teknik rolling dan cutting yang presisi untuk menciptakan ukuran stik yang seragam.
Setelah difermentasi singkat, adonan dipanggang hingga berwarna cokelat keemasan. Teksturnya garing dan ringan, menjadikannya camilan favorit di banyak restoran Eropa. Mahasiswa juga mencoba berbagai variasi rasa, seperti gressini dengan taburan wijen, keju parmesan, dan herba kering. Melalui latihan ini, mereka belajar menjaga konsistensi bentuk dan waktu pemanggangan agar produk tampil profesional.
Bread Loaf: Dasar dari Segala Jenis Roti
Sebagai penutup, mahasiswa membuat Bread Loaf, roti dasar yang menjadi fondasi dari banyak produk bakery modern. Pembuatan bread loaf menuntut ketelitian dalam proses kneading agar gluten berkembang sempurna.
Dosen membimbing mahasiswa untuk memahami tahap fermentasi ganda, di mana adonan diistirahatkan dua kali guna mendapatkan struktur serat yang halus dan lembut. Setelah dipanggang, aroma khas roti hangat memenuhi ruang praktik. Potongan roti menampilkan pori-pori halus dan warna keemasan sempurna—bukti keberhasilan teknik yang diterapkan dengan disiplin.
Dosen mengingatkan bahwa dunia baking menuntut kesabaran dan rasa tanggung jawab tinggi, karena setiap kesalahan kecil dapat memengaruhi hasil akhir produk.
Setiap mahasiswa membawa pulang lebih dari sekadar roti. Mereka membawa pengalaman, rasa bangga, dan pemahaman bahwa seni membuat roti adalah kombinasi antara sains, teknik, dan keindahan rasa.
.jpeg)

.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar