Dalam dunia bakery, memahami dasar-dasar pembuatan roti adalah langkah pertama menuju keahlian profesional. Pada kegiatan hari ini, mahasiswa Akademi Kuliner Monas belajar mengenai Fundamental of Bread Making dengan empat jenis roti populer: Toast Bread, Twisted Bread, Volcano Bread, dan Floss Bread. Masing-masing jenis roti ini memiliki karakteristik unik yang mengajarkan mahasiswa berbagai teknik penting dalam proses pengolahan adonan, fermentasi, hingga finishing produk yang menarik.
1. Toast Bread: Dasar dari Segala Jenis Roti
Toast bread atau roti tawar merupakan jenis roti paling dasar yang menjadi fondasi dari banyak kreasi bakery. Proses pembuatannya mengajarkan mahasiswa tentang keseimbangan bahan, seperti kombinasi tepung terigu protein tinggi, ragi, susu, mentega, dan gula yang menciptakan tekstur lembut dan aroma khas roti segar.
Mahasiswa belajar mengenali tahap fermentasi yang ideal, di mana adonan mengembang sempurna tanpa terlalu lembek. Teknik menguleni (kneading) yang tepat juga menjadi kunci agar struktur gluten terbentuk baik, menghasilkan serat roti yang halus. Selain itu, mereka juga memahami bagaimana suhu oven dan waktu pemanggangan memengaruhi warna kulit roti dan kelembutan bagian dalamnya.
Dengan menguasai dasar pembuatan toast bread, mahasiswa dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan berbagai varian roti manis atau gurih di masa mendatang.
2. Twisted Bread: Estetika dalam Teknik Membentuk Adonan
Selanjutnya, mahasiswa berkreasi dengan Twisted Bread, roti yang terkenal dengan bentuk lilitannya yang cantik. Dalam praktik ini, mereka diajarkan pentingnya teknik membentuk adonan tanpa merusak tekstur roti. Proses memelintir adonan bukan sekadar untuk tampilan estetika, tetapi juga berpengaruh pada tekstur dan pemerataan rasa di setiap gigitan.
Biasanya, adonan Twisted Bread diberi tambahan bahan seperti mentega, gula, kayu manis, atau cokelat pasta agar rasanya lebih menarik. Mahasiswa juga berlatih menjaga konsistensi ukuran dan bentuk agar hasil akhir terlihat profesional. Pembelajaran ini melatih kepekaan visual sekaligus rasa tanggung jawab terhadap detail dalam dunia bakery.
3. Volcano Bread: Eksperimen Rasa dan Visual yang Menarik
Volcano Bread adalah jenis roti modern yang menggabungkan elemen kejutan visual dengan rasa lezat. Dinamakan “volcano” karena tampilannya menyerupai gunung berapi yang melelehkan isian keju atau krim dari bagian tengahnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar teknik pengisian adonan (filling), pengaturan suhu, dan kontrol waktu pemanggangan agar keju di bagian dalam meleleh sempurna tanpa merusak bentuk luar roti. Volcano Bread melatih kemampuan analitis mahasiswa terhadap reaksi bahan ketika terkena panas, sekaligus mendorong kreativitas mereka untuk berinovasi dengan berbagai rasa — mulai dari keju, cokelat, hingga daging asap.
Produk ini menjadi contoh nyata bagaimana ilmu dasar baking dapat dikombinasikan dengan tren kuliner modern yang mengutamakan tampilan dan sensasi unik.
4. Floss Bread: Sentuhan Asia dalam Dunia Bakery
Floss Bread, atau roti abon, merupakan produk yang sangat populer di Asia, termasuk Indonesia. Roti ini memadukan adonan lembut dan gurih dengan topping abon ayam atau sapi, yang biasanya diberi olesan mayones atau saus manis pedas.
Dalam sesi ini, mahasiswa belajar bagaimana menjaga kelembutan roti agar tetap empuk meskipun diberi topping yang berat di bagian atasnya. Selain itu, teknik pengolesan dan penyusunan abon juga menjadi bagian penting agar tampilan roti tetap menarik dan higienis.
Floss Bread mengajarkan mahasiswa untuk memahami selera pasar lokal sekaligus kemampuan mengadaptasi resep internasional menjadi produk yang relevan dengan budaya kuliner Indonesia.
Menanamkan Profesionalisme Sejak Dini
Melalui kegiatan Fundamental of Bread Making ini, mahasiswa tidak hanya membuat roti, tetapi juga membangun sikap profesional dalam bekerja di dapur. Mereka berlatih disiplin waktu, kebersihan area kerja, hingga koordinasi dalam tim.
Dosen juga menekankan pentingnya memahami setiap proses, bukan sekadar mengikuti resep. Dengan begitu, mahasiswa mampu menganalisis kesalahan dan melakukan perbaikan mandiri, sebuah kemampuan penting bagi calon chef dan baker masa depan.
Di akhir sesi, hasil karya mereka tidak hanya dinilai dari rasa dan tampilan, tetapi juga dari teknik, ketepatan waktu, dan kreativitas. Setiap roti yang keluar dari oven menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran kuliner adalah kombinasi antara ilmu, seni, dan dedikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar