Sabtu, 15 November 2025

Syllabus Ginger House & Bread Clay 2025: Penguatan Kreativitas dalam Baking & Pastry Arts

 Kegiatan Baking & Pastry Arts tahun 2025 menghadirkan dua proyek utama yang dirancang untuk mengasah keterampilan teknis sekaligus kreativitas para peserta didik, yaitu Ginger House dan Bread Clay. Melalui gambar tersebut, tampak bahwa informasi ini ditujukan kepada para orang tua sebagai bentuk transparansi kegiatan pembelajaran, sekaligus memberikan gambaran mengenai materi yang akan dipelajari selama periode pelatihan berlangsung.

Syllabus ini disusun untuk memastikan setiap mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang bertahap, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan industri pastry modern. Kedua proyek ini dipilih karena mampu mengintegrasikan teknik baking, seni dekorasi, pemahaman bahan, hingga kemampuan merancang karya kuliner secara artistik.








1. Pengenalan Proyek Ginger House

Proyek Ginger House menjadi salah satu materi inti karena menuntut ketelitian, perhitungan, dan kreativitas tinggi. Pada tahap awal, mahasiswa diperkenalkan pada sejarah gingerbread serta filosofi di balik pembuatan Ginger House. Pembelajaran dimulai dari pemahaman karakteristik dough berbahan rempah hingga teknik membentuk bagian-bagian rumah yang presisi.

Selanjutnya, mahasiswa belajar membuat royal icing yang berfungsi sebagai “semen” penyusun rumah. Dalam proses ini, mahasiswa berlatih mengendalikan konsistensi icing, teknik piping, hingga metode mengeringkan struktur agar kokoh. Proyek ini juga membangun kemampuan mahasiswa dalam design planning, dekorasi seni, dan pemecahan masalah ketika struktur tidak sesuai rencana.


2. Bread Clay sebagai Seni Kuliner Modern

Bread Clay menjadi materi berikutnya dalam syllabus 2025. Bread Clay dikenal sebagai teknik membuat karya seni berbahan dasar adonan roti yang dibentuk seperti clay, lalu dikeringkan hingga menghasilkan dekorasi artistik yang tahan lama. Mahasiswa mempelajari cara menciptakan adonan bertekstur lentur namun tetap stabil, memilih warna alami atau food coloring, serta menciptakan bentuk-bentuk miniatur seperti bunga, figur, dan ornamen.






Materi ini tidak hanya berfokus pada keindahan bentuk, tetapi juga mempelajari stabilitas bahan, ketahanan hasil akhir, serta teknik pengeringan yang tepat. Bread Clay sangat cocok melatih kesabaran, ketelitian, serta kemampuan memadukan seni dengan dasar keilmuan kuliner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar